Ragam Variasi Wisata di Pulau Dewata
Mulai dari Wisata Pantai, Wisata Kuliner,
Wisata Budaya dan Keindahan Panorama Alam
Bali sebagai salah satu destinasi wisata yang
gaung suaranya sudah terdengar seantero dunia, wajar jika mempunya daya tarik
khusus yang bisa ditawarkan kepada siapapun yang datang. Hal ini menjadi magnet, menarik minat traveler dan penikmat liburan.
Beragam variasi tempat di tawarkan di Bali tergantung selera, mulai dari pantai
sebut saja pantai Kuta, Sanur, Dreamland ditambah wisata ke tempat-tempat
sakral seperti tanah lot, uluwatu temple, belum lagi suasana khas pedesaan
begitu tenang dan hijau yang memberikan warna tersendiri seperti di Ubud.
Beberapa tempat yang sudah sepantasnya menjadi agenda wajib untuk dikunjungi
ketika berada di pulau dewata ini adalah Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana,
Tanah Lot dan Ubud.
Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana tempat patung
berukuran raksasa Dewa Wisnu
yang sedang menunggangi Garuda
Taman Budaya
Garuda Wisnu Kencana (Garuda Wisnu Kencana Cultural Park), disingkat GWK,
adalah sebuah taman wisata di bagian selatan pulau Bali. Taman wisata ini
terletak di tanjung Nusa
Dua, Kabupaten Badung, kira-kira 40 kilometer
di sebelah selatan Denpasar, ibu kota provinsi Bali. Di areal taman budaya ini,
direncanakan akan didirikan sebuah landmark atau maskot Bali, yakni patung
berukuran raksasa Dewa Wisnu
yang sedang menunggangi tunggangannya, Garuda,
setinggi 12 meter.
Area Taman
Budaya Garuda Wisnu Kencana berada di ketinggian 146 meter di atas permukaan
tanah atau 263 meter di atas permukaan laut.
Tempat ini
sangat artistik, kita seperti di bawa bertahun-tahun kebelakang ke jaman
kerajaan Majapahit, dimana kita bisa melihat bangunan-bangunan yang terbuat
dari batu, lengkap dengan kolam teratai. Bebatuan tinggi seolah mengepung
tempat ini, daya tarik tempat ini adalah patung utama, untuk mencapai patung wisnu
yang berada di puncak bukit harus menaiki anak tangga. Ketika mencapai puncak
pemandangan yang ditawarkan juga sangat menarik, patung besar berdiri kokoh di
depan mata belum lagi rumah-rumah penduduk terlihat sangat jelas dari
ketinggian.
Menikmati keindahan Tanah Lot bersama ratusan
wisatawan lokal dan mancanegara
Tanah lot
juga sudah tidak asing lagi di telinga, bagi yang sudah pernah ke Bali bisa
dipastikan sebagian besar pasti pernah mengunjungi tempat ini. Di sini ada dua
pura yang terletak di atas batu besar. Satu terletak di atas bongkahan batu dan
satunya terletak di atas tebing mirip dengan Pura Uluwatu.
Pura Tanah Lot ini merupakan bagian dari pura Dang Kahyangan. Pura Tanah Lot
merupakan pura laut tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut. Pura ini akan sulit di akses ketika air
laut pasang karena terpisah dari pulau utama. Untuk
mencapai pura ini, kita harus memarkir kendaraan di tempat yang telah
disediakan dimana tempat parkirnya sudah disulap sedemikan rupa sehingga mampu
menampung ratusan kendaraan. Setelah membayar retribusi di pintu utama kita
harus berjalan kaki melewati toko-toko yang menawarkan berbagai jenis barang
untuk buah tangan. Harga yang ditawarkan juga relatif murah, tergantung
kemampuan kita menawar.
Tanah lot
paling tepat dikunjungi saat menjelang sunset apalagi di tempat ini ada
pertunjukkan tari kecak ketika petang. Sore itu langit sangat cerah dan air
sudah pasang dengan ombak yang tinggi dan kuat, wajar jika ombak bertemu dengan
dinding karang akan menghasilkan suara cukup nyaring dan cipratan air layaknya
air mancur ke sekitarnya. Orang-orang berjubel mengabadikan gambar dengan
background pura, karang dan ombak, betul-betul pemandangan yang sangat indah.
Wajar jika tempat ini selalu dipenuhi oleh wisatawan lokal dan mancanegara
mengingat pesona yang ditawarkannya.
Ubud sebuah panorama sempurna di antara sawah dan hutan yang terletak di antara
jurang-jurang gunung
Siapa yang
tidak tahu Ubud? Film Eat, Pray, Love yang dibintangi Julia Roberts mengambil
tempat ini sebagai salah satu lokasi pengambilan gambarnya. Sawah hijau dengan
udara yang sangat sejuk adalah ciri khas dari Ubud yang memang lokasinya lebih
tinggi dari pada Kuta dan Denpasar. Ubud terkenal dengan kerajinan dan
lukisannya, banyak pelukis terkenal lahir dan mencari inspirasi disini. Bahkan
ada beberapa pelukis asing yang sengaja datang ke Ubud untuk melukis.
Wanara Wana
atau Hutan Kera, (lebih dikenal dengan Monkey Forest) adalah kawasan hutan
sakral yang terdapat di kawasan Ubud, tepatnya masuk ke dalam wilayah desa adat
Padangtegal, Ubud. Di hutan ini terdapat
sekawanan kera yang jumlahnya ratusan, yang telah menghuni kawasan ini selama
ratusan tahun. Kita bisa menyentuh monyet-monyet tersebut dan meminta mereka
mendekat dengan menawarkan pisang yang dijual di pintu masuk hutan, tetapi
harus sedikit berhati-hati dengan barang bawaan, karena monyet disini terkenal
agresif.
No comments:
Post a Comment