Keindahan
Panorama Alam Sendang Biru &
Pulau
Sempu
Cukup dengan
1 jam 10 menit, pesawat kami mendarat di Surabaya dari Balikpapan, hari sudah
malam ketika kami mendarat dan perjalanan langsung kami lanjutkan dengan menggunakan
travel menuju Malang. Perjalanan
kali ini saya ditemani oleh 2 orang sahabat saya dari SMA.
Perjalanan ke Malang cukup lancar, setelah
recovery dari kasus lumpur lapindo jalur lintas kota ini mulai membaik.
Sesampainya di Malang kami langsung beristirahat untuk memulai aktivitas di
keesokan harinya. Pagi hari di malang benar-benar sejuk cenderung dingin,
sengaja kami keluar pagi-pagi dan menempuh perjalanan 2 jam dari kota Malang menuju Pulau Sempu.
Sendang Biru, Menggoda dengan birunya air laut
sebagai gerbang menuju Pulau Sempu
Pulau sempu terletak di Malang paling selatan dan
kita bisa melihat pemandangan laut lepas dari tempat ini. Untuk mencapai pulau
sempu harus menyebrang dengan menggunakan kapal dari Sendang Biru. Perjalanan
dari malang kota menuju Sendang Biru dapat ditempuh dengan menggunakan mobil
atau motor dan yang menarik adalah pemandangan yang disuguhkan selama
perjalanan, hamparan sawah dipadukan dengan bukit-bukit hijau dengan sejuknya
udara, spontan menunjukkan suasana liburan sesungguhnya. Maka dari itu kami memilih
menggunakan motor untuk perjalanan ke Sendang Biru.
Sesampainya
di Sendang Biru, birunya air laut sudah menyambut kami dengan beberapa
kapal-kapal penumpang yang memang sengaja bertengger untuk mengantarkan orang-orang
yang ingin menyebrang ke pulau sempu. Setelah menitipkan motor, kami langsung
menyewa satu perahu yang mengantar bolak-balik hanya merogoh kocek Rp 100.000,
sesampainya di Pulau Sempu disinilah petualangan sebenarnya dimulai.
Berjalan kaki di atas Lumpur Pulau Sempu menuju
Pantai Segara Anakan
Kapal hanya
bisa mengantar penumpang di sisi ujung pulau yang dekat dengan sendang biru,
sedangkan sisi lain dimana terdapat pantai berpasir putih, bersih, tenang dan
terkurung di dalam pulau bernama Segara Anakan hanya bisa ditempuh dengan
berjalan kaki menyusuri hutan, karena kapal tidak bisa merapat karena sudah
berbatasan dengan laut lepas dimana ombaknya sangat kuat.
Berjalan kaki
menyusuri pulau sempu menuju segara anakan normalnya ditempuh dalam waktu 1,5
jam jika kondisinya kering, namun jika musim penghujan, jalan kering akan
berubah menjadi genangan lumpur sampai setinggi lutut. Hal itu yang kami dapati
di lokasi, berjalan di atas lumpur yang licin sesekali terjatuh dan sensasi
berpegangan pada pohon, ranting dan apapun yang bisa dipegang supaya tidak
jatuh adalah petualangan tersendiri menurut saya, semua terasa menyenangkan
apalagi bayak orang-orang melakukan hal yang sama.
Yang perlu
diingat jangan sesekali mencoba menembus hutan sendirian karena bisa tersesat
karena memang masih minimnya arah penunjuk jalan. Perjuangan kami ternyata sebanding dengan apa yang
disuguhkan kepada kami. Keindahan panorama alam, pantai berpasir putih berombak
tenang nyaris tidak berombak karena letaknya yang terkurung di dalam pulau dan
dibentengi oleh karang tinggi. Lokasi ini juga sering dimanfaatkan untuk kemah
apalagi di musim liburan.
Tebing dengan pemandangan laut lepas ditemani
deburan ombak yang kuat
Tebing disisi pulau juga bisa dinaiki walaupun
harus ekstra hati-hati mengingat tebing ini terbuat dari karang dan bebatuan
yang tinggi dan sangat tajam, sehingga alas kaki mutlak dibutuhkan disini. Dari
atas tebing pemandangan laut lepas dengan kuatnya ombak menghantam dinding
karang adalah pemandangan yang membuat kita berdecak kagum. Wajar walaupun
aksesnya sulit namun orang rela berbondong-bondong kemari.
Setelah selasi bermain-main di Segara Anakan, kami
kembali menuju Sendang Biru dengan rute yang sama, melewati hutan yang sama dan
lumpur yang sama. Tetapi hal itu sebanding dengan apa yang baru saja kami
lihat. Sesampainya di sendang biru, kami mengisi perut sejenak dengan kuliner
khas malang, bakwan malang ditemani es kelapa muda sembari mengantri untuk
mandi di toilet umum yang jumlahnya terbatas. Selanjutnya perjalanan kami
lanjutkan ke kota Malang dan sampai di Malang malam harinya langsung
beristirahat dan memulai perjalanan ke Malang bagian barat untuk rafting
keesokan harinya.
No comments:
Post a Comment