Pulau Samosir
yang dikelilingi oleh Danau Toba dan Medan saling terkait satu sama lain. Untuk
mencapai Samosir mayoritas di tempuh lewat Medan, karena airport penerbangan
komersial besar ada di Medan. Kedua tempat ini memiliki atraksi yang unik dan
menarik yang sayang untuk dilewatkan.
Terbangun oleh segarnya atmosfer danau toba di pagi hari
Hari-hari di
samosir saya habiskan di salah satu resort di daerah Tuk-Tuk, Samosir tepat di
tepi Danau Toba. Bangun pagi keluar dari kamar udara sejuk langsung menyapa
khas dataran tinggi, berolahraga sebentar di kolam renang resort sambil
menunggu sarapan dengan pemandangan danau toba memberikan sensasi menyegarkan.
Setelah sarapan saya menyewa motor menyusuri sisi danau toba mulai dari tuk tuk
menuju tomok dimana lebih banyak pemukiman penduduknya. Aktivitas warga sudah
mulai ramai sejak matahari terbit, perumahan khas batak di pinggir danau
berlatarbelakang pegunungan dan hamparan sawah menambah indahnya pagi ini.
Tomok memiliki beberapa objek wisata, salah satunya adalah pemakaman raja
sidabutar dengan arsitektur khas batak. Selain itu dengan berjarak hanya 50
meter juga terdapat museum batak dengan melewati toko souvenir di sepanjang
sisi jalan. Jangan kaget tiba-tiba ada ibu-ibu yang menarik anda masuk ke toko
untuk membeli cinderamata. Museum batak tidak terlalu besar, hanya satu rumah
khas batak yang untuk masuk harus menaiki tangga dan di dalamnya terdapat
benda-benda khas adat batak mulai dari kain ulos dan kerajinan-kerajinan khas
lainnya. Di hari tertentu ada pertunjukan tari sigale-gale, tarian mistis yang
menggunakan boneka dan roh arwah yang dipercaya tetua ketika pertunjukkan bisa
menggerakan boneka-boneka kayu. Untuk melihat
pertunjukan tarian mistis ini dipungut biaya Rp 80.000 per orang. Semua tempat
wisata tersebut ada di daerah Tomok dan jelas terlihat penduduk setempat sudah
beradaptasi dengan populasi wisatawan yang meningkat tiap tahun, jadi wajar
saja jika banyak penduduk yang bisa berbicara bahasa asing terutama yang
berprofesi sebagai guide.
Dengan segala potensi wisata yang
dimiliki wajar jika samosir dan danau toba menjadi salah satu tempat yang
memperkaya pariwisata Indonesia.
Medan, sebuah kota tua yang menyimpan banyak potensi
wisata
Puas menikmati keindahan danau toba dan
pulau samosir, tidak lengkap rasanya jika tidak mengunjungi kota Medan. Sekilas
jika melihat Medan seperti layaknya kota tua, dengan typical bangunan khas
belanda dicampur dengan etnis tionghoa, karena populasi etnis ini termasuk
besar di Medan.
Hari sudah malam ketika saya
menginjakkan kaki di Medan, sengaja memilih penginapan di daerah kesawan (Jl.
A. Yani) yang dipenuhi gedung tua mayoritas 2 lantai di kedua sisi jalan karena
aksesnya yang sangat dekat dengan pusat keramaian kota, Merdeka Walk. Merdeka
Walk termasuk tempat berkumpulnya mayoritas anak muda kota Medan berupa outlet
makanan dengan konsep outdoor yang menawarkan berbagai variasi kuliner mulai
dari cita rasa tradisional sampai western food. Salah satu yang menjadi favorit
adalah Tenda Nelayan yang tersohor dengan pancake duriannya, jika anda pecinta
dimsum tempat ini juga menjadi surganya.
Salah satu hal unik yang harus dicoba
ketika di Medan adalah berkeliling kota dengan menggunakan becak motor
(bentor). Kemampuan bernegosiasi dengan abang bentor (pengemudi bentor)
menentukan banyaknya uang yang harus dikeluarkan. Tidak perlu takut kehabisan
bentor di Medan karena jumlah bentor di kota ini cukup banyak, hampir di setiap
sudut jalan akan mudah menemukan alat transportasi satu ini.
Medan dan nilai historis yang sangat tinggi
Medan kaya
akan tempat-tempat yang memiliki nilai historis tinggi, seperti Masjid Raya
Al-Mashun yang merupakan peninggalan Sulthan Deli dan masih digunakan sebagai
tempat ibadah sampai sekarang. Masjid ini dibangun pada tahun 1906 dan letaknya
sangat dekat dengan istana Maimoon yang hanya berjarak 200 meter.
Istana Maimoon
sendiri terbuka untuk masyarakat umum, di dalamnya berisi ruang pertemuan,
foto-foto keluarga kerjaan deli, perabot rumah tangga Belanda kuno dan berbagai
senjata. Hal menarik yang bisa dilakukan di Istana Maimoon adalah mengabadikan
gambar di kursi raja berukuran raksasa, di musim liburan siap-siap saja
mengantri menunggu giliran.
Jika anda
penggemar buah durian, mungkin anda akan jatuh cinta kepada kota ini. Karena
buah khas Indonesia yang sangat tajam baunya ini terdapat di kota Medan
sepanjang tahun, salah satu tempat yang paling terkenal dan sering dikunjungi
adalah Durian Ucok. Jangan khawatir jika anda tidak bisa memilih durian yang
sesuai, karena abang-abang penjual dengan senang hati memilihkan untuk kita,
tidak manis sisa dikembalikan dan diganti dengan yang baru.
Satu hal yang
perlu diperhatikan, karena Medan salah satu kota besar di Indonesia, jangan
kaget jika menemukan macet di kota ini. Volume kendaraan yang semakin meningkat
membuat kota ini tidak luput dari macet, bahkan untuk bentor sudah diberlakukan
aturan tidak boleh melewati jalan tertentu di kala siang hari.
Secara garis
besar, Medan harus masuk dalam list travel karena potensi wisata budaya dan
kulinernya tidak usah diragukan lagi. Selamat berlibur.
No comments:
Post a Comment