Work Hard, Play Harder

Follow
Twitter @chalzable
Instagram ID = chalzable
Line ID = chalzable
Facebook and Email = hatebinz@yahoo.com


SoundCloud = https://soundcloud.com/ichaaal

Tuesday, September 3, 2013

Bromo Mountain, East Java

















 Menuju Puncak Gunung Bromo



Siapa yang tidak kenal dengan Gunung Bromo, sepertinya gunung ini yang paling "ramah" kepada siapapun yang datang, akses dipermudah dengan berbagai jasa transportasi yang bisa mengantarkan kita ke kaki gunung mendekati puncak. Mulai dari mobil jeep hardtop, bahkan jasa ojek motor pun tersedia jika memilih transportasi yang lebih murah. Di areal kaki gunung juga disediakan jasa transportasi menggunakan kuda yang mengantar langsung menuju tangga yang sengaja dibuat untuk mempermudah siapapun yang ingin ke puncak.

Gunung Bromo dan sejuta pesonanya sebagai tempat wisata

Gunung Bromo (dari bahasa Sanskerta: Brahma, salah seorang Dewa Utama Hindu), merupakan gunung berapi yang masih aktif dan paling terkenal sebagai obyek wisata di Jawa Timur. Sebagai sebuah obyek wisata, Gunung Bromo menjadi menarik karena statusnya sebagai gunung berapi yang masih aktif. Letusan terakhir di tahun 2010 berdampak rusaknya beberapa ruas jalan menuju gunung dan berkurangnya puncak yang bisa dibuat pijakan oleh para pengunjung.

Bromo mempunyai ketinggian 2.392 meter di atas permukaan laut itu berada dalam empat wilayah, yakni Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Kabupaten Malang. Bentuk tubuh Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi. Lautan pasir ini akan menjadi sulit dilintasi oleh motor karena menjadi sangat licin, tetapi di musim penghujan jalan berpasir akan menjadi solid dan padat sehingga aksesnya lebih mudah.

Kesakralan Gunung Bromo sebagai tempat suci umat Hindu


Bagi penduduk Bromo, suku Tengger, Gunung Brahma (Bromo) dipercaya sebagai gunung suci. Setahun sekali masyarakat Tengger mengadakan upacara Yadnya Kasada atau Kasodo. Upacara ini bertempat di sebuah pura yang berada di bawah kaki Gunung Bromo utara dan dilanjutkan ke puncak gunung Bromo. Upacara diadakan pada tengah malam hingga dini hari setiap bulan purnama sekitar tanggal 14 atau 15 di bulan Kasodo (kesepuluh) menurut penanggalan Jawa. Di bawah kaki gunung bromo juga terdapat pura tempat beribadah umat hindu, wajar jika akses bromo selalu ditutup ketika hari raya Nyepi.

Mengintip sunrise dari puncak tertinggi Penanjakan

Satu hal yang tidak boleh terlewatkan ketika berada di Bromo adalah melihat proses terbitnya matahari, melihat sunrise dari atas ketinggian dengan pemandangan gunung-gunung adalah hal terbaik yang bisa disajikan tempat ini. Tempat paling tepat untuk melihat sunrise adalah dari puncak paling tinggi yang disebut penanjakan, berjarak 9 km jalan menanjak dari parkiran kendaraan menggunakan ojek atau mobil jeep. Jam 3 pagi tempat ini sudah dipenuhi oleh massa, walaupun masih gelap dan udaranya sangat dingin tetapi wajar mengingat apa yang akan disuguhkan nantinya ketika sunrise. Topi kupluk hangat, jaket tebal dan syal jelas sudah menjadi barang yang harus dibawa demi melawan dingin. Bagi yang tidak membawa persiapan, jangan khawatir disini semuanya tersedia untuk dibeli dan disewakan termasuk warung-warung yang menjual minuman dan makanan hangat.

Ketika sunrise perlahan terlihat, warna merah keemasan dari balik awan dan kabut terpancar mengubah gelap gulita menjadi seberkas cahaya terang yang menghiasi puncak penanjakan. Semua yang datang, wisatawan lokal dan luar negeri hanya tertegun kagum dan mengabadikan semua gambar lewat kamera. Betul-betul sepadan dengan perjuangan demi melihat pemandangan ini.

No comments: