Entah pada akhirnya siapa yang menjadi objek inspirasi, yang jelas pengalaman ini menjadi salah satu momentum hidup yang patut diabadikan..
The Moment
Hari itu sama seperti hari yang biasa saya lewati di kantor,
ratusan email masuk ke dalam inbox yang memang menumpuk karena baru ditinggal
liburan seminggu.
Dari sekian banyak email yang ada di inbox ada satu yang
sangat menarik perhatian, saya terpilih menjadi salah satu relawan pengajar di
Kelas Inspirasi yang kali ini bertempat di kota kelahiran saya, Balikpapan.
Darimana saya tahu tentang Kelas Inspirasi bisa dibilang
kebetulan, lewat salah satu jejaring sosial dimana teman SMA yang cukup lama
tidak bertemu tiba-tiba mengirim satu pesan mengenai Kelas Inspirasi ini
lengkap dengan linknya.
Rasa ingin tahu saya semakin besar, saya telusuri link resmi
Kelas Inspirasi yang pada akhirnya membuat saya terkagum-kagum, Indonesia membutuhkan
gebrakan seperti ini. Dengan niat bulat saya beranikan diri untuk mengisi form
pendaftaran online, walaupun jam terbang saya dalam hal mengajar masih sangat
minim. Maklum dengan profesi yang saya geluti sekarang sebagai seorang Engineer
di salah satu perusahaan minyak di Indonesia sangat jauh dengan yang namanya
mengajar, lebih menantang lagi karena yang akan menjadi objek inspirasi adalah
anak-anak yang duduk di bangku sekolah dasar.
Kelas Inspirasi wilayah Balikpapan diadakan serentak tanggal
6 November 2013. Segala persiapan dibuat sedemikian rupa dimana "guru-guru
sehari" dibekali guideline sehingga diharapkan pesan yang ingin
disampaikan kepada adik-adik di bangku sekolah dasar bisa dicerna dengan baik.
Salut kepada tim panitia yang memang jelas terlihat telah mengorganisir dengan
sangat baik, mulai membekali informasi online lalu briefing untuk mempertemukan
semua relawan untuk pertama kalinya, pembagian kelompok dan bekerja di team
kecil spesifik per sekolah.
Team HEBAT
SDN 009 Balikpapan Timur
1. Risal
Rahman - Well Intervention Engineer
2. Siska Tania - Remuneration and Organization Dev Manager
3. Restu Putri - Konselor Laktasi
4. Hakim - IT
5. Rezal - Marketing Communication
6. Asep Irwansyah - Fotografer
2. Siska Tania - Remuneration and Organization Dev Manager
3. Restu Putri - Konselor Laktasi
4. Hakim - IT
5. Rezal - Marketing Communication
6. Asep Irwansyah - Fotografer
D Day
Jam masih menunjukkan pukul 5
pagi ketika saya mulai mengendarai mobil menuju tempat bertemu dengan tim
inspirator yang lain. Cuaca agak sedikit kurang bersahabat, langit mendung
diiring hujan intensitas sedang seakan menandai tantangan yang akan kami hadapi
pagi ini. Semua tim telah berkumpul dan
sekitar pukul 6 pagi kami meluncur menuju tempat dimana kami akan menginspirasi
yaitu SDN 009 Balikpapan Timur.
SDN 009 Balikpapan Timur
terletak di daerah Teritip, sekitar 45 menit perjalanan dari Bandara Internasional
Sepinggan. SDN 009 termasuk mudah diakses karena lokasinya di pinggir jalan,
memiliki 6 kelas belajar mengajar di bangunan 2 lantai (kelas 4,5,6 di lantai 2
dan kelas 1,2,3 di lantai 1) selain itu sekolah ini juga memiliki lapangan yang
sudah saya lirik sejak kedatangan saya sebagai salah satu tempat dalam proses
menginspirasi.
Setibanya di SDN 009 kami
langsung disambut ramah oleh ibu Sarikem, kepala sekolah SDN 009 dan lebih
menggembirakan lagi suguhan teh manis panas dan hidangan juga tersedia di atas
meja, beruntung bagi saya yang belum sarapan karena pagi-pagi buta sudah
meninggalkan rumah. Melihat ekspresi teman-teman lain yang lahap menikmati
hidangan saya yakin mereka juga sama seperti saya.
Pukul 07:15 bel masuk
berbunyi, siswa siswi terlihat berbaris tapi di depan kelas dipimpin ketua
kelas masing-masing. Sesuai hasil pembagian kelas pada saat briefing kami mulai
menuju kelas masing-masing dengan niat teguh diselilingi perasaan sedikit
khawatir karena yang dihadapi adalah anak sekolah dasar.
Program kelas inspirasi untuk SDN 009 dibagi menjadi 3 sesi dengan 5 relawan inspirator dibagi ke 5 kelas (kelas satu dan dua digabung). Jumlah murid di SDN 009 berjumlah 136, sekitar 25 murid per kelas. Tiap sesi terdiri dari 1 jam diikuti jeda 10 menit kemudian dilanjutkan sesi yang lain.
Saya kebagian kelas 6, kelas 4 dan
kelas 3 di dalam kelas-kelas inilah cerita menariknya dimulai.
Selamat pagi,...
Sapaan pertama saya setelah minta ijin
kepada guru kelas untuk mengambil alih kelas. Terlihat dari jawaban mereka
masih ada nada malu dan ragu karena ini kali pertamanya saya dan adik-adik ini
bertemu.
Namun suasana langsung mencair ketika saya mulai memperkenalkan diri dan memulai ice breaking dengan membuat yel-yel di kelas dan membuat ground rule bersama mereka. Ground rule yang paling bermanfaat adalah "blowfish", ini adalah senjata ampuh untuk membuat kelas yang ribut menjadi hening seketika. Teknisnya adalah ketika ada instruksi "blowfish", mereka harus menirukan ikan ini dengan menggembungkan kedua pipi mereka dengan kedua tangan di pipi mereka, sungguh lucu namun efektif.
Kemudian lanjut ke bagian paling sulit yaitu mendefinisikan pekerjaan saya sebagai well intervention engineer untuk diterjemahkan ke bahasa yang mudah dipahami oleh anak sekolah dasar.
Pendekatan yang saya ambil lewat story
board menjelaskan bagaimana proses terbentuknya minyak dan gas sampai menjadi
produk yang bisa dinikmati oleh mereka. Sengaja saya sisipkan foto saya ketika
bekerja di lapangan dengan harapan mereka bisa melihat kondisi real di
lapangan.
Let's play,.
Ini bagian favorit saya karena pada
tahap ini saya memposisikan diri sebagai teman main mereka, status horizontal
dengan harapan mereka bisa lepas dan mau berbagi pendapat dengan saya.
Games pertama yang saya pikir paling
pas agar mereka bisa mereasakan sensasi sebagai seorang engineer adalah dengan
memakai seragamnya.
Saya telah membawa 2 set
seragam kerja saya (Personal Protective Equipment) lengkap mulai dari safety
helmet, safety googles, coverall, hand gloves dan safety boots. Saya kemas
dalam bentuk games dengan melombakan siapa yang paling cepat memakai seragam
lengkap. Sesuai dengan ekapektasi saya games ini menarik perhatian mereka,
karena hanya bisa memilih dua orang tidak jarang para murid yang mengajukan
diri namun tidak terpilih sedikit kecewa.
Ketika games dimulai semua bersorak mendukung jagoan mereka masing-masing, pemandangan yang sangat menyenngkan melihat anak kecil memakai seragam orang dewasa yang serba kebesaran, ketika selesai semua tertawa lepas karena baju yang dipakai kedodoran dan ide ini saya pakai menjadikan mereka maskot kelas dan sudah pasti wajib untuk diabadikan bersama-sama dalam bentuk foto.
Enough about me, now explore more about them,..
Setelah puas bercuap-cuap tentang
profesi saya, gantian saya yang mengexplore minat dan cita-cita mereka. Saya
gunakan dua metode yaitu sticky note dengan membuat papan cita-cita dimana
mereka bisa menulis cita-cita mereka dalam sticky note dan menempelnya di
papan.
Namun yang menjadi gong nya adalah
games "KEJAR CITA-CITAMU" disini tiap anak diberikan headband putih
dimana mereka menuliskan cita-cita mereka masing-masing dan kemudian diikatkan
di dahi layaknya pendekar. Tujuannya adalah agar mereka bngga dengan cita-cita
mereka dan teman-teman mereka tahu apa yang menjadi cita-cita temannya. Bagian
yang paling menariknya adalah pada bagian KEJAR, dimana setiap murid harus
mengejar CITA-CITA (yaitu saya) ke tengah lapangan sampai dapat kemudian
dipeluk erat. Mengajarkan pentingnya memiliki cita-cita hidup dan kepuasan
setelah berhasil mendapatkannya.
Kerjasama tim dan kemampuan komunikasi
juga saya berikan pada sesi games BISIK-BISIK TETANGGA, permainan yang sudah
umum beredar dimana orang yang paling belakang harus mentransfer kalimat
sehingga orang yang paling depan bisa mendapat informasi yang sama, dengan
syarat harus berbisik ke teman yang ada di depannya.
Closing,.
Inilah saat yang bisa
dipilang one hour is not really enough to inspire, tapi dengan interaksi selama
sejam penuh dari ekspresi, respon yang diberi anak-anak memberikan suatu
kepuasan sendiri. Diakhir saya berikan kenang-kenangan berupa gelang
persahabatan dimana menandakan dengan adanya ikatan gelang di tangan mereka,
mereka ingat bahwa mereka memiliki cita-cita, mereka memiliki semangat untuk
membuat bangga orang tua mereka dan yang terpenting mereka memiliki niat dalam
diri untuk lebih baik.
1 comment:
Menginspirasi sekali mas. Saya jadi ngiri...... saya juga dapat pengalam seruu di SDN 018 Balikpapan Tengah. Tahun depan kalo ada lagi, ngumpull ya
Post a Comment